Rabu, 11 Agustus 2021

Tersesat

Belantara tak mampu utuh menghapusnya. Ia telah abadi jauh di dasar tempat yang bernama hati.


Dari balik pepohonan, doa ku masih tetap sama, menyelinap bagai cahaya yang menghangatkan di kala hatimu menggigil oleh sebuah pengabaian. 


Masih pantaskah kau rindukan?


Kabarnya, telah ada hati yang mampu membuatmu tersenyum lebih merekah. Menghapus tiap duka yang kerap membuat hujan tumpah membanjiri kedua matamu.


Sedang aku hanyalah seorang badut penghibur, yang kau butuhkan  disaat sesak memenuhi dadamu, lalu pergi dikala perasaanmu sudah terasa lebih baik. 


Aku bagai buku harian, yang hanya kau isi dengan keluh kesah mu saja. Saat kau bahagia, kau lebih memilih merayakan bersama seseorang yang menurutmu lebih baik untuk hatimu. 


Ya, orang itu, bukanlah aku. 


Aku, hanya... 


Orang yang rela terganggu jam tidurnya hanya karena tak ingin dirimu ditelan sunyinya malam sendirian. 

Orang yang rela terlihat baik-baik saja dihadapanmu, padahal ia sedang dihancurkan oleh perasaan dan harapannya sendiri. 

Orang yang selalu memperlihatkan senyuman terbaiknya di hadapanmu padahal hatinya sedang berteriak sekuat kuatnya. 


Lalu kenyataan menyapaku perlahan. Membangunkan ku dari lamunan. 


Hadirmu kini tak bisa lagi ku hirup. 

Aku tersesat diantara perasaan yang tak pernah ku kenali. 

 

Jakarta, Agustus 2021


- nugraha 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tersesat

Belantara tak mampu utuh menghapusnya. Ia telah abadi jauh di dasar tempat yang bernama hati. Dari balik pepohonan, doa ku masih tetap sama,...